SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
Topik
: Penyakit Reumatik
Sub
Topik
: Pencegahan dan Pertolongan Pertama Pada Penderita Reumatik
Sasaran
: Ny. H, anak dan menantu klien
Penyuluh
: Lukman (Mahasiswa KKN TERPADU STIKES Andini Persada)
Tempat
: Rumah klien
Hari /
tanggal : Senin, 26 Mei 2014
Waktu
: 30 Menit
A. Identifikasi
Masalah
Seiring
dengan meningkatnya usia harapan hidup, jumlah populasi usia lanjut (lansia)
juga meningkat. Tahun 1999, jumlah penduduk lansia di Indonesia lebih kurang 16
juta jiwa. Badan Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan tahun 2025 jumlah lansia
di Indonesia 60 juta jiwa, mungkin salah satu terbesar di dunia.
Dibandingkan
dengan jantung dan kanker, rematik boleh jadi tidak terlampau menakutkan.
Namun, jumlah penduduk lansia yang tinggi kemungkinan besar membuat rematik
jadi keluhan favorit. Penyakit otot dan persendian ini memang sering menyerang
lansia, melebihi hipertensi dan jantung, gangguan pendengaran dan penglihatan,
serta diabetes.
Meski tidak
memberikan dampak spontan, rematik pada lansia akan memberikan dampak penting
terhadap fungsi tubuh sehari-hari. Di antaranya masalah ketergantungan kepada
orang lain dan kualitas hidup penderitanya.
Osteoartritis
merupakan penyakit sendi yang paling banyak ditemui di Indonesia. Biasanya
terjadi di lutut dan umumnya menyerang wanita usia di atas 40 tahun. Penyebab
utamanya adalah kegemukan dan menurunnya hormon estrogen.
Rheumatoid
arthritis (RA). Jenis penyakit rematik ini kronis, ditandai nyeri dan
pembengkakan sendi yang simetris. Umumnya mengenai sendi-sendi kecil seperti
persendian tangan dan kaki, tetapi juga dapat menyerang otot, paru-paru, kulit,
pembuluh darah, saraf, dan mata. Gejala khas RA adalah rasa kaku dan lemah di
pagi hari yang berlangsung lebih dari satu jam.
Penyakit ini
dapat mengenai semua orang di semua kelompok umur, terutama wanita usia
produktif. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Proses penyakit
ini dimulai akibat reaksi imun karena kelainan sistem pertahanan tubuh. Jika
sudah sampai tahap ini, konsultasi ke dokter ahli adalah jalan terbaik dan
hindari melakukan pengobatan sendiri karena bisa berakibat fatal.
Diharapkan
Anda dapat mengendalikan beberapa gangguan rematik agar bisa hidup lebih baik
dan tidak membebani orang di sekitar
Anda.
B. Tujuan instruksional umum
Setelah
dilakukan penyuluhan, warga diharapkan mampu mengenal penyakit Reumatik dan
dapat melakukan perawatan terhadap penduduk desa Suka Makmur yang menderita
penyakit Reumatik.
C. Tujuan instruksional khusus
Setelah dilakukan
penyuluhan, keluarga diharapkan mampu :
1.
Menyebutkan pengertian Reumatik
2.
Menyebutkan penyebab Reumatik
3.
Menyebutkan tanda dan gejala Reumatik
D. Sasaran
Klien
E. Materi
Penyakit Reumatik
F. Metode
1.
Ceramah
2.
Diskusi / tanya jawab
G. Media
Leaflet
H. Kriteria evaluasi
1.
Evaluasi struktur
Klien, anak dan menantu klien hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan Penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan di rumah klien di Dusun Mana Iman Desa Kalukku Barat.
2.
Evaluasi proses
Klien, anak dan menantu klien antusias terhadap materi penyuluhan
Klien, anak dan menantu klien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Klien, anak dan menantu klien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3.
Evaluasi hasil
Klien dan keluarga klien mengerti tentang penyakit Reumatik, dapat menyebutkan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat penyakit
Reumatik. Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Kegiatan Penyuluhan
No
|
Waktu
|
Kegiatan Peneyuluh
|
Kegiatan Klien
|
1
|
3 menit
|
Pembukaan :
1.
Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam.
2.
Memperkenalkan diri
3.
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4.
Menyebutkan materi yang akan diberikan
|
1.
Menjawab salam
2.
Mendengarkan
3.
Memperhatikan
4.
Memperhatikan
|
2.
|
15 menit
|
Pelaksanaan :
1.
Menjelaskan tentang pengertian penyakit Reumatik
2.
Menjelaskan tentang hal-hal baik
penyebab, tanda-tanda dan gejala penyakit Reumatik
3.
Memberi kesempatan kepada peserta untuk
bertanya
4.
Menjelaskan hal-hal yang berhubungan
dengan pencegahan terjadinya Reumatik
5.
Memberi kesempatan kepada peserta untuk
bertanya
|
1.
Memperhatikan
2.
Memperhatikan
3.
Bertanya dan menjawab pertanyaan yang
diajukan
4.
Memperhatikan
5.
Bertanya dan menjawab pertanyaan yang
diajukan
|
3.
|
10 menit
|
Evaluasi :
1.
Menanyakan kepada peserta tentang materi
yang telah diberikan, dan reinforcement kepada ibu yang dapat menjawab
pertanyaan.
|
1.
Menjawab pertanyaan
|
4.
|
2 menit
|
Terminasi :
1.
Mengucapkan terimakasih atas peran serta
peserta.
2.
Mengucapkan salam penutup
|
1.
Mendengarkan
2.
Menjawab salam
|
Lampiram Materi
A. Pengertian Rematik
Reumatik
bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan golongan
penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak namun
semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri.
Menurut kesepakatan
para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan
dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama
pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan
kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi.,
kelemahan otot, dangangguan gerak. (Soenarto, 1982)
Reumatik
dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut, atau
sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik
akan meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan
Wardoyo, lebih dari 150 jenis rematik diantaranya adalah Artritis
reumatoid dan Osteoartritis.
Artritis
Reumatoid merupakan radang yang umumnya menyerang pada sendi sendi tangan
dan kaki,yang semakin lama semakin bertambah berat sakitnya.
Osteoartritis yaitu
peradangan pada sendi yang disebabkan rapuhnya kapsul sendi,sehingga merusak
lapisan tulang rawan yang menutup permukaan ujung ujung tulang. Umumnya
menyerang sendi sendi penopang tubuh seperti lutut pinggul,tulang
belakang.Osteoartritis umumnya menyerang usia lanjut.Pada sebagian penderita
tidak sampai parah.
B. Penyebab
1.
Atritis reumatoid
Daapat berasal dari faktor genetik atau faktor resiko
lingkungan tertentu yang dapat menybabkan kekacauan daya tahan tubuh atau
gangguan autoimun.
2.
Osteoartritis
Degenerasi atau ausnya kartilago ( jaringan elastis)
yang seharusnya melingkari ujung ujung tulang tulang pada persendian.
Pencegahaanya :
Hindari kegiatan tertentu apabila sendi sudah terasa
nyeri,sebaiknya berat badan diturunkan,sebab bila kegemukan mengakibatkan beban
pada sendi lutut atau tulang pinggul terlalu berat.
C. Faktor Resiko
Faktor
resiko itu antara lain pertambahan usia. Pada mereka yang sudah berusia
lanjut, lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang mulai
mengental, menyebabkan tubuh menjadi kaku dan sakit saat digerakkan.
Mutu tulang
rawan dan kelebihan berat badan Tulang rawan yang bagus akan lebih tahan
terhadap kondisi aus. Ibarat ban mobil kalau kualitasnya bagus maka persendian
tidak mudah aus walau dipakai lama.
Pada faktor
kedua, berat badan yang berlebih akan memberi beban pada jaringan tulang rawan
di sendi lutut. Ia menganalogikan ban truk yang sering dipakai mengangkut beban
berat lebih mudah aus daripada ban yang jarang mengangkut beban.
D. Manifestasi Klinik
1.
Osteoartitis
a.
Nyeri pada persendian setelah beraktivitas
b.
Nyeri terasa saat terjadi perubahan cuaca dari panas
ke dingin
c.
Terjadi peradangan dan hilangnya fleksibilitas sendi
d.
Sendi terlihat kemerahan dan berasa panas
2.
Artritus rematoid
a.
Sendi terasa kaku di pagi hari
b.
Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas
c.
Gerak terbatas. Misalnya sulit bangun dan memakai
pakaian
d.
Merasa nyeri di persendian, terutama di pagi hari dan
membaik disiang hari
E. Pencegah dan Penatalaksanaan Mandiri
1.
Mengurangi asupan lemak hewani dan melakukan sesuatu
sesuai dengan kemampuan fisik
2.
Memilih olahraga yang aman dan selalu melakukan
pemanasan sebelumnya
3.
Terus berupaya mencapai dan mempertahankan berat badan
ideal
F. Penatalaksanaan
1.
Konsultasi kan penyakit rematik anda
dengan dokter ahli reumatologi. Hal ini sangat penting untuk
menentukan penyebab rematik dan pengobatan mana yang tepat untuk
anda. Apabila anda sudah mendapatkan pengobatan yang tepat, tetap
teruskan obat-obatan sesuai dengan indikasi.
2.
Jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan orang lain bila
sedang mengalami nyeri atau lainya.
3.
Tetap melakukan olah raga. Olah raga merupakan satu
hal yang penting untuk menjaga anda tetap mobil (bergerak). Saat anda
menggerakkan sendi, anda sudah menjaga sendi anda kuat dan fleksibel
4.
Gunakan alat bantu bila perlu. Untuk usia lanjut
disarankan untuk menggunakan tongkat pada sendi yang sakit. Selain itu gunakan
sepatu yang cocok untuk kaki anda. Dengan menggunakan sepatu yang cocok
untuk menopang anda akan mengurangi nyeri dan jatuh.
5.
Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita
tidur yang cukup dapat mecegah kelelahan dan nyeri.
6.
Makan makanan yang sehat. Masih banyak penelitian yang
dikerjakan mengenai hubungan makanan dan arthritis reumatoid (rematik). Anda
dianjurkan makan makanan yang rendah lemak dan kalori, kaya akan buah, sayuran
dan gandum.
7.
Terapi panas dan dingin. Terapi panas dan dingin
dianjurkan untuk menghilangkan nyeri dan meningkatkan mobilitas sementara pada
sendi yang kaku. kompres panas dapat menurunkan ketegangan otot dan melancarkan
sirkulasi darah. Sedangkan compress dingin dapat mengurangi peradangan dan
pembengkakan dan sangat membantu mengurangi rasa nyeri
DAFTAR PUSTAKA
Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan,
EGC, Jakarta
Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta.
Mansjoer, Arif, 2000., Kapita
Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI,Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta
thanks,,
BalasHapus