Kamis, 17 Juli 2014

ASKEP KELUARGA PHBS



ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. F
DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DUSUN MANA IMAN
DESA KALUKKU BARAT TAHUN 2014



STIkes Andini Persada.jpg



OLEH :
NAMA       : LUKMAN
NIM           : 012010005




PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
ANDINI PERSADA MAMUJU SUL-BAR
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. F
DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DUSUN MANA IMAN
DESA KALUKKU BARAT TAHUN 2014

A.    PENGKAJIA                                                                                         Tanggal : 25 Mei 2014
1.      Data Umum
a.       Kepala Keluarga (KK)     : Tn. F
b.      Alamat dan telepon          : Dusun Mana Iman Desa Kalukku Barat
c.       Pekerjaan KK                   : buruh batu merah
d.      Pendidikan KK                : -
e.       Komposisi Keluarga         : Ayah, istri dan 3 orang anak

No

Nama
Jenis
Hub. Kel. KK
Umur
Pend
Status Imunisasi
Ket
BCG
POLIO
DPT
Hepatitis
Camapak

1
2
3
4
1
2
3
1
2
3


1
Tn. F
L
Ayah
35
-













2
Ny. M
L
Ibu
30
SD













3
Tn. A
P
Anak
20
SD













4
Nn. M
P
Anak
14
SMP













5
An. M
P
Anak
8
-



































Genogram :


 










Ket :
                        : Laki-Laki
                        : Perempuan
            : Klien
            : Garis Perkawinan
            : Garis Keturunan
            : Tinggal Serumah

f.     Tipe Keluarga       : Keluarga inti
g.    Suku Bangsa        : Makassar
h.    Agama                  : Islam
i.      Status sosial ekonomi keluarga :
Pendapatan Tn. F sebagai buruh batu bata adalah Rp. <1.000.000/bulan, penghasilan Tn. F dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
j.           Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga tidak pernah pergi rekreasi atau jalan-jalan.
2.      Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a.       Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Pada saat ini keluarga Tn. F sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan).
b.         Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
-
c.         Riwayat kesehatan keluarga inti :
Tn. F tidak mempunyai penyakit keturunan. Anak Tn. F memiliki masalah kesehatan
d.        Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. F tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan maupun kebutuhan dasar yang lain, tidak mempunyai penyakit menurun (hipertensi) dan penyakit menular (TBC dan kusta). Ny. M tidak mempunyai masalah kesehatan dan ke 3 anaknya.
3.      Data Lingkungan
a.       Karakteristik rumah :
Luas rumah kira-kira 5 x 9 M2 tipe rumah semi permanen dengan dinding rumah dari papan, jumlah ruangan tidur 2 kamar.

Denah Rumah
U
    



B                                                                        T






S

b.      Karakteristik tetangga dan komunitasnya :
Hubungan antar tetangga Tn. F baik saling membantu bila ada tetangga yang membangun rumah dikerjakan saling gotong royong.
c.         Mobilitas geografis keluarga :
Tn. F sebagai penduduk pendatang Dusun Mana Iman Desa Kalukku Barat. Keluarga jarang bepergian ke tempat-tempat jauh, kegiatan rutin Tn. F adalah buruh batu bata
d.        Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Tn. F mulai bekerja pukul 07.00-17.00 Wita yaitu buruh batu bata dan pada malam hari digunakan untuk berkumpul bersama seluruh keluarganya.
e.         Sistem pendukung keluarga :
Rumah keluarga Tn. F tidak jauh dari Poskesdes dan Puskesmas dapat ditempuh dalam waktu 10 menit. Poskkesdes dapat ditempuh dengan berjalan kaki sedangkan Puskesmas ditempuh dengan Angkutan umum. Semua anggota kelurga Tn. F tidak ada yang memiliki Askes/BPJS.



4.      Struktrur keluarga
a.       Struktur peran :
1.      Formal : Tn. F sebagai KK, Ny. M sebagai IRT, Tn. A sebagai anak laki-laki, Nn. M sebagai anak perempuan An. M sebagai anak perempuan dan Ny. Y sebagai menantu
2.      Informal : Tn. F sebagai pencari nafkah dengan dibantu Tn. A
b.         Nilai atau norma keluarga :
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT demikian pula dengan sehat sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawah ke poskesdes.
c.         Pola komunikasi keluarga :
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa Makassar.
d.        Struktur kekuatan keluarga :
Dalam keluarga Tn. F adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah.
5.      Struktrur Keluarga
a.       Fungsi ekonomi :
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3 kali sehari, pakaian untuk anak dan biaya sekolah.
b.         Fungsi mendapatkan status sosial :
Keluarga tercatat sebagai warga Dusun Mana Iman Desa Kalukku Barat
c.          Fungsi pendidikan :
Tn. F slalu memikirkan agar anak keduanya tetap melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi meskipun penghasilan kurang dari cukup.
d.         Fungsi sosialisasi :
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu mentaati norma yang ada.
e.          Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a.       Mengenal masalah kesehatan :
Tn. F mengatakan anaknya kena penyakit gatal-gatal pada badan dan sudah meminta obat di Poskesdes
b.      Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan :
Bila anaknya sakit Tn. F langsung membawah anaknya ke poskesdes
c.       Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit :
Tn. F masih memberikan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai dan waktunya kurang lama, namun selalu memberikan obat yang di kasi oleh petugas poskesdes
d.      Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari
e.       Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan :
Keluarga selalu memeriksakan diri ke poskesdes bila ada masalah kesehatan yang di alami.
f.          Fungsi religius :
Keluarga jarang melaksanakan shalat 5 waktu
g.         Fungsi rekreasi :
Tidak ada kebiasaan rekreasi dalam keluarga. Keluarga berkumpul waktu malam hari
h.         Fungsi reproduksi :
Jumlah anak 3 orang, anak pertama sudah berkeluarga, anak ke kedua masih sekolah di SMP, anak ke tiga masih belum sekolah. Dan Ny. M tidak mau ikut KB
i.           Fungsi afeksi :
Keluarga Tn. F mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar anggota keluarga, saling menyayangi, dan menghormati. Keluarga Tn. T sangat harmonis, rukun dan tentram. Apabila ada anggota yang membutuhkan atau sakit maka keluarga yang lain berusaha membantu.
6.      Stres dan Koping Keluarga
a.       Stresor jangka pendek dan panjang :
Keluarga Tn. F berharap agar tetap dalam keadaan sehat. Tn. F juga selalu berharap yang terbaik untuk anaknya.
b.      Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor :
Keluarga Tn. F jika menghadapi suatu masalah, Tn. F dan istri serta anak-anaknya menghadapi masalah tersebut dengan bermusyawarah, sabar, berdo’a dan bertawakal kepada Allah SWT agar masalahnya dapat terselesaikan dengan baik.



c.          Strategi koping yang digunakan :
Apabila ada permasalahan dalam keluarga, biasanya Tn. F meminta bantuan istri dan anak-anaknya untuk memutuskan dan menyelesaikan,  walaupun sebelumnya dimusyawarahkan terlebih dahulu.
d.         Strategi adaptasi fungsional :
Dalam menghadapi suatu permasalahan keluarga Tn. F biasanya mengkonsentrasikan pada bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Sehingga keluarga tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan keseharian.

7.      Pemeriksaan Kesehatan Tiap Anggota Keluarga
No
Pemeriksaan
Fisik
Tn. F
Ny. S
Tn. A
An. M
An. M
1
Kepala
Simetris, rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe.
Simetris, rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe.
Simetris, rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe.
Simetris, rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe.
Simetris, rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe.
2.
Leher
leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).
leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).
leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).
leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).
leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid (struma).
3.
Mata
Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan jelas
Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan jelas
Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan jelas
Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan jelas
Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada katarak, penglihatan jelas

4.
Telinga
Simetris, keadaan bersih,Fungsi pendengaran baik
Simetris, keadaan bersih,Fungsi pendengaran baik
Simetris, keadaan bersih,Fungsi pendengaran baik
Simetris, keadaan bersih,Fungsi pendengaran baik
Simetris, keadaan bersih,Fungsi pendengaran baik
5.
Hidung
Simetris,keadaan bersih,Tidak ada kelainan yang ditemukan
Simetris,keadaan bersih,Tidak ada kelainan yang ditemukan
Simetris,keadaan bersih,Tidak ada kelainan yang ditemukan
Simetris,keadaan bersih,Tidak ada kelainan yang ditemukan
Simetris,keadaan bersih,Tidak ada kelainan yang ditemukan
6.
Mulut
Mukosa mulut lembab,keadaan bersih,Tidak ada kelainan
Mukosa mulut lembab,keadaan bersih,Tidak ada kelainan
Mukosa mulut lembab,keadaan bersih,Tidak ada kelainan
Mukosa mulut lemb,keadaan bersih,Tidak ada kelainan
Mukosa mulut lembab,keadaan bersih,Tidak ada kelainan
7.
Dada
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing(-)
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing(-)
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-)
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-)
Pergerakan dada terlihat simetris, suara jantung S1 dan S2 tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-)
8.
Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus 35x/mnt, tidak ada bekas luka operasi
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus 35x/mnt, tidak ada bekas luka operasi
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus 35x/mnt, tidak ada bekas luka operasi
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus 35x/mnt, tidak ada bekas luka operasi
Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus 35x/mnt, tidak ada bekas luka operasi
9.
TTV
 TD : 120/80 mmHg
N : 74x/m,
S : 360C
R: 20x/m
 
TD :110/90 mmHg, 
N : 100x/m,
S : 36,50C
R: 20x/m
TD: 110/80 mmHg
R: 18 x/mnt
N: 84 x/mnt
S: 37,2OC
R: 20x/m
TD: 100/80 mmHg
R: 18 x/mnt
N: 72 x/mnt
S:370C
 R: 20x/m
TD: 110/80 mmHg
R: 18 x/mnt
N: 84 x/mnt
S: 37,2OC
R: 20x/m

8.      Harapan Keluarga
Keluarga Tn. F sangat berharap agar petugas kesehatan lebih peduli pada orang yang tidak mampu serta tidak membeda-bedakan golongan.
B.     Diagnosa Keperawatan Keluarga
1.      Analisa Data
No.
Data
Masalah/ Diagnosa Keperawatan
1.
DS :
1.    Keluarga mengatakan tidak mempunyai tempat sampah
2.    Keluarga mengatakan tidak memiliki sumur
3.    Keluarga mengatakan tidak memiliki kamar mandi dan WC
4.    Keluarga mengatakan cara penyajian makanan tertutup tapi kadang terbuka
5.    Anak ke-2 dan Anak ke-3 belum diiminusasi karena ayah takut anaknya panas
6.    Ventilasi yang kurang, kebersihan kurang

DO :
1.    Tidak adanya tempat pembuangan sampah
2.    Tn. F numpang mandi di sumur tetangga
3.    Keluarga Tn. F BAB sembarang tempat
4.    Perabotan dapur sedikit berantakan
1.      Resiko terjadinya penyakit diare
2.      Keluarga belum mengetahui manfaat imunisasi pada anak.
3.      Keluarga kurang mengetahui pentingnya ventilasi dan kebersihan rumah.

2.      Perumusan Diagnosa Keperawatan
No.
Diagnosis Keperawatan (PES)
1
Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tifoid, DBD, berhubungan dengan ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah.
2
Ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak berhubungan dengan tingkat pendidikan yang rendah.

3
Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan ketidak tahuan pentingnya sanitasi lingkungan.
3.      Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan
DX : Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tifoid, DBD, berhubungan dengan ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah.
No. Diag. Kep.

Kriteria

Bobot

Nilai

Pembenaran
1.
Sifat masalah :
Ancaman kesehatan

1
2 /3 x 1
=2/3


Keluarga kurang mengetahui pengaruh lingkungan seperti tidak memiliki WC dan cara penyajian makanan yang kadang terbuka dapat menimbulkan diare

2.
Kemungkinan Masalah
diubah :
Hanya sebagian
2
1 / 2 x2
=1

Keluarga kurang paham bahwa kesehatan lingkungan dan prilaku dapat mempengaruhi kesehatan diri.

3.
Potensial Masalah untuk dicegah :
cukup
1
2 / 3 x 1
=2 / 3
Keluarga mau mengikuti penyuluhan kesehatan yang diberikan


4.
Menonjolnya masalah untuk dicegah :
Masalah tidak dirasakan
1
0 / 2 x1
=0
Keluarga belum mengalami masalah kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dan prilaku yang tidak sehat
Total Skor
1 4/6







DX : Ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak berhubungan dengan tingkat pendidikan yang rendah.
No
Kriteria
Bobot
Nilai
Pembenaran
 1.
Sifat masalah
2/3 X 1
2/3
Ancaman kesehatan.
 2.
Kemungkinan masalah dapat diubah
2/2 X 2
2
Masalah dapat mudah dirubah karena biaya dapat dijangkau keluarga.
 3.
Potensi pencegahan
3/3 X 1
1
Kepekaan terhadap penyakit dapat dicegah.
 4.
Menonjolnya masalah
1/2 X 1
1/2
Keluarga menyadari masalah tapi beban segera diberikan.
 Total Skor
3 3/6


DX : Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan ketidak tahuan pentingnya sanitasi lingkungan.
No
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
 1.
Sifat masalah
2/3 X 1
2/3
Ancaman kesehatan.
 2.
Kemungkinan masalah dapat diubah
1/2 X 2
1
Ada kemauan keluarga untuk membersihkan rumah
 3.
Potensi pencegahan
2/3 X 1
2/3
Kepekaan terhadap penyakit dapat dicegah.
 4.
Menonjolnya masalah
0/2 X 1
0
Keluarga menyadari masalah tapi beban segera diberikan.
Total Skor
1 4/6





4.      Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas
Diagnosis Keperawatan
Skor
1.
Ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak berhubungan dengan tingkat pendidikan yang rendah.

3 3/6

2.
Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tipoid, DBD sehubungan dengan ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah


1 4/6

3
Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan ketidak tahuan pentingnya sanitasi lingkungan.


1 4/6

5.      Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
DX: Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tipoid, DBD sehubungan dengan ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah
                                                                              Tujuan
Kriteria Evaluasi
Rencana  Intervensi
Umum
Khusus
Kriteria
Standar

Setelah memberikan penyuluhan kesehatan lingkungan diharapkan dapat memelihara lingkungan.
Setelah dilakukan kunjungan di harapkan keluarga mampu memahami tentang kesehatan lingkungan.
Respon
verbal
1.      Keluarga mampu memelihara lingkungan yang aman dan sehat
2.      Keluarga dapat membuat keadaan dapur rapi  dan besih
Berikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga tentang pentingnya kesehatan, yaitu PHBS












No
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
1
Ketidak tahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi terhadap anak berhubungan dengan tingkat pendidikan yang rendah.
1.      Penyuluhan kesehatan  kepada keluarga tentang imunisasi, meliputi :
a.       pengertian imunisasi.
b.      Macam –macam imunisasi.
c.       Manfaat imunisasi.
d.      Efek samping imunisasi dan cara mengatasi.
e.       Cara mendapatkan imunisasi
Keluarga mampu menjelaskan pokok bahasan dan memahaminya serta mau melaksanakan.
2



Resiko timbulnya penyakit diare, malaria, tipoid, DBD berhubungan dengan ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah
1.      Memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga tentang pentingnya kesehatan
2.      Menjelaskan kepada keluarga mengenai akibat-akibat yang akan timbul akibat sanitasi lingkungan yang buruk
3.      Memberikan motivasi kepada keluarga untuk selalu membersihkan dapur, perabotan ditata dengan rapi
4.      Menanyakan kepada keluarga apakah keluarga mengerti tentang pentingnya kesehatan lingkungan
5.      Memantau apakah keluarga sudah membersihkan dapur dan menata perabotan
6.      Mengamati kembali apakah saran yang diberikan mampu dilakukan oleh keluarga atau tidak
7.      Mengamati apakah keluarga sudah membersihkan dapur dan menata perabotan
8.      Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang sanitasi lingkungan yang buruk
9.      Menjelaskan kepada keluarga syarat pembuatan jamban dan sumur
10.  Menanyakan kembali apakah keluarga mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan
11.  Mengamati kembali apakah keluarga sering membersihkan lingkungan khususnya bagian dapur
1.      Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang diberikan
2.      Keluarga mengikuti anjuran yang diberikan
3.      Keluarga belum menata perabotan dapur
4.      Keluarga belum menata perabotan dapur dengan rapi
5.      Keluarga tidak mengikuti saran yang telah diberikan
6.      Keluarga belum menata perabotan dapur
7.      Keluarga mengatakan sudah mengeti tentang penjelasan yang diberikan
8.      Keluarga belum menata perabotan dapur
9.      Keluarga sudah membersihkan dapur dan menata perabotan
3
Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan anggota keluarga berhubungan dengan ketidak tahuan pentingnya sanitasi lingkungan
1.      Memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga tentang :
a.       Ventilasi rumah dan kebersihan rumah dalam hubungannya dengan kesehatan
Keluarga mengerti dan memahami pokok bahasannya.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar