LAPORAN KEGIATAN
POSKO III
KULIAH KERJA
NYATA (KKN) TERPADU
STIKES ANDINI
PERSADA MAMUJU TAHUN 2014
OLEH : POSKO III
KETUA :
SYAMSIR
SEKRETARIS : SANTRI ARFAYANA
BENDAHARA : HERLIN ISMAIL
ANGGOTA :
1. LUKMAN
2. HASTATY
3. RATNA
DWI SUSIATI
4. NENENG
SETIANINGSI
5. MUSDALIPA
6. MARLINA
P.
7. ARMI
8. VIVI
ASRIATI
9. FATMAWATI
10. HADRAMIA
STRUKTUR KEPENGURUSAN POSKO III
KKN TERPADU STIKES ANDINI PERSADA MAMUJU
SYAMSIR
KETUA
TAHUN 2014
SYAMSIR
KETUA
|
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Personal
Hygiene
Sub Pokok Bahasan :
1. Mencuci
Tangan
2. Kesehatan
Gigi
Sasaran : Murid
SDI Mana Iman kelas III–V Dusun Mana Iman
Hari / Tanggal : Rabu,
27 Mei 2014
Tempat : SDI Dusun Mana
Iman Desa Kalukku Barat
Pukul :
10.15-12.30 Wita
Penyuluh :
Mahasiswa KKN TERPADU STIKES Andini Persada Mamuju
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti pendidikan kesehatan sasaran mampu memahami pentingnya personal hygine
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 2x120 menit diharapkan sasaran mampu:
a. Menyebutkan
pengertian personal hygiene
b. Menyebutkan
macam-macam bagian dari personal hygiene
c. Menyebutkan
tujuan dari masing-masing personal hygiene yang telah disampaikan
d. Menyebutkan
waktu yang dianjurkan dalam melakukan personal hygiene yang telah disampaikan
e. Mendemonstrasiakan
prosedur pelaksanaan personal hygiene yang telah disampaikan
B. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Media
|
Pembukaan
Pelaksanaan
Penutup
|
10 Menit
60
Menit
20
Menit
|
1.
Mengucapkan salam
2.
Perkenalan
3.
Penyampaian maksud dan tujuan
penyuluhan
4.
Menjelaskan pengertian dan
manfaat personal hygine
5.
Menjelaskan pengertian, tujuan,
dan cara mencuci tangan
6.
Mendemonstrasikan cara mencuci
tangan
7.
Memimpin murid untuk
mendemonstrasikan cara mencuci tangan
a.
Menjelaskan pengertian, tujuan
dan cara Perawatan gigi dan mulut
b.
Mendemonstrasiakan cara menyikat
gigi yang benar
c.
Memimpin siswa untuk
mendemonstrasikan cara menyikat gigi
8.
Memotifasi siswa agar melakukan
kegiatan yang telah diajarkan dalam kehidupan sehari-hari
9.
Mengajukan pertanyaan kembali
10. Memberikan
hasil evaluasi
11. Menutup
dengan salam
|
Poster
Leaflet
dan flipchard
Mencuci
tangan media berupa air mengalir dan sabun
sabun,
air , dan handuk
Poster,leaflet,
flipchad
Sikat
gigi, pasta gigi, gelas kumur,dan air
|
Total
|
90
Menit
|
|
|
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
E. Setting Tempat
Ket
:
A : Penyampai materi
Ket :
A : Penyuluh
B : Peserta didik
C : Moderator
D : Fasilitator
E : Observer
F. Pengorganisasian :
1.
Moderator : Syamsir
2.
Penyuluh : Hartaty, Lukman,
Herlin
3.
Fasilitator : Ratna Dwi Susiati
4.
Observer : Santri Arfayana dan
Neneng
G. Rincian Tugas Pengorganisasian
1.
Moderator :
a.
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d.
Menyebutkan materi yang akan diberikan
e.
Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f.
Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g.
Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h.
Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2.
Penyuluh :
a.
Menggali pengetahuan keluarga tentang pengertian diet seimbang bagi lansia
b.
Menjelaskan materi mengenai diet seimbang bagi lansia
c.
Menjawab pertanyaan peserta
1.
Fasilitator :
a.
Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b.
Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c.
Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d.
Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan
kesempatan bertanya
e.
Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f.
Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
2.
Observer :
a.
Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b.
Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
saat berlangsung
D. Media
Alat yang digunakan untuk penyuluhan adalah :
1. Poster
2. Leaflet
3. Flip
Chart
4. Papan
tulis
5. Alat
peraga
a. Handuk
b. Sabun
mandi
c. Sikat
gigi
d. Pasta
gigi
e. Gelas
plastic
f.
Ember
g. Gayung
h. Air
i.
Phanthom gigi
E. Evaluasi
1. Persiapan
1. Sasaran dan media disiapkan sebelum proses penyuluhan kesehatan
2. Materi yang digunakan sudah siap
3. Siswa sudah siap ditempat yang ditentukan
2. Proses
a. Proses
kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar
b. Sasaran
mudah untuk mendemonstrasikan ulang
3. Hasil
Setelah dilakukan kegiatan
penyuluhan sasaran mampu :
a. Menyebutkan
pengertian personal hygiene
b. Menyebutkan
macam – macam personal hygiene
c. Menyebutkan
tujuan dan cara masing – masing personal hygiene
d. Mendemonstrasikan
ulang cara melakukan personal hygiene yang benar
Dartar Pertanyaan :
1. Apakah
yang dimaksud dengan personal hygiene?
2. Sebutkan
macam – macam dan tujuan personal hygiene ?
3. Terangkan
langkah–langkah prosedur masing–masing personal hygiene ?
4. Coba
praktekkan cara melakukan personal hygiene dengan benar ?
DAFTAR
PUSTAKA
Kozier, Barbara. 2000. Fundamental of Nursing :
oncept, process and practice, Edisi sembilan, MenlSo Park, California.
Wictk et all. 1981, Illustrated Annual of Nursing
Techniques, Edisi ke–3, JB
Lippincolt Company, Philadelphia.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Hidup Sehat
Sub Pokok
Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
Sasaran : Masyarakat Dusun Mana Iman Desa Kalukku Barat
Hari /
Tanggal : Jumat, 23 Mei 2014
Tempat : Masjid Al-Muflihun
Dusun Mana Iman Desa Kalukku Barat
Pukul : 15.30-17.00 Wita
Penyuluh : Mahasiswa KKN TERPADU STIKES Andini Persada Mamuju
A. Tujuan
1.
Tujuan khusus :
a.
Tersedianya pedoman pelaksanaan program PHBS Kabupaten/Kota percontohan
untuk meningkatkan cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat.
b.
Terlaksananya pengembangan Kabupaten/Kota percontohan program PHBS
c.
Meningkatnya cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
d.
Meningkatnya Desa/Kelurahan dan Kabupaten/Kota Sehat
2.
Tujuan umum :
a.
Acuan bagi lintas program dan lintas sektor dalam rangka pengembangan
b.
program PHBS percontohan untuk meningkatkan cakupan rumah tangga
c.
berperilaku hidup bersih dan sehat secara bertahap dan berkesinambungan
d.
menuju Kabupaten/Kota Sehat.
B. Materi ( Terlampir )
1.
Pengertian PHBS
2.
Ciri-ciri Rumah Sehat
3.
Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
4.
Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di
Masyarakat
5.
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
C. Media
1.
LCD
2.
Leaflet
D. Metode penyuluhan
3.
Simposium
4.
Diskusi (Tanya jawab)
E. Setting Tempat
Ket :
A : Penyaji materi
B : Peserta didik
C : Moderator
D : Fasilitator
E : Observers
F. Pengorganisasian :
1.
Moderator : Vivi
2.
Penyuluh : Lukman
3.
Fasilitator : Hartaty
4.
Observer : Santri Arfayana dan Herlin Ismail
G. Rincian Tugas Pengorganisasian
1.
Moderator :
a.
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d.
Menyebutkan materi yang akan diberikan
e.
Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f.
Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g.
Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h.
Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
3.
Penyuluh :
d.
Menggali pengetahuan keluarga tentang pengertian diet seimbang bagi lansia
e.
Menjelaskan materi mengenai diet seimbang bagi lansia
f.
Menjawab pertanyaan peserta
5.
Fasilitator :
g.
Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
h.
Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
i.
Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
j.
Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan
kesempatan bertanya
k.
Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
l.
Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
6.
Observer :
c.
Mengobservasi jalannya proses kegiatan
d.
Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
saat berlangsung
i.
Kegiatan Penyuluhan
No.
|
Waktu
|
Kegiatan
|
|
Pembicara
|
Peserta
|
||
1.
|
5 menit
|
Pembukaan
1.
Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan topik
4.
Menjelaskan tujuan penyuluhan
5.
Melakukan kontrak waktu
|
1.
Menjawab salam
2-5) Mendengarkan dan Memperhatikan
|
20
menit
|
Isi
1.
Pengertian Pola Hidup bersih dan Sehat (PHBS)
2.
Ciri-ciri Rumah Sehat
3.
Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
4.
ujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di
Masyarakat
5.
Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
|
Mendengarkan
dan memperhatikan
|
|
3.
|
15 menit
|
Evaluasi
1.
Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
2. Menanyakan kembali pada peserta tentang materi
yang disampaikan
|
1.
Bertanya
2.
Menjawab
|
4.
|
10 menit
|
Penutup
1.
Menyimpulkan materi
2.
Memberi salam
|
1.
Mendengarkan
2.
Menjawab salam
|
j.
Evaluasi
1.
Warga Desa Bumi Kendedes dapat menjawab beberapa petanyaan seperti berikut
:
a.
Apakah pengertian PHBS?
b.
Apakah 10 indicator PHBS?
c.
Bagaimana Klasifikasi PHBS?
d.
Siapa saja yang menjadi sasaran PHBS?
2.
Evaluasi pemograman
a.
Peserta hadir di tempat penyuluhan Tepat waktu. Yaitu Pukul 15.30 Wita
b.
Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di Masjid Al-Muflihun
Dusun Mana Iman Desa Kalukku Barat
c.
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan satu minggu sebelumnya (Satuan Acara
Penyuluhan)
d.
Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan
selesai
e.
Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
f.
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
g.
Hasil : Peserta mengerti dan memahami penjelasan
yang diberikan oleh penyuluh
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
A. Definisi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan
tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan
Kesehatan Masyarakat (Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah
semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah
sebagai wujud operasional promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak,
mendorong kemandirian masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari,
2008).
Berdasarkan beberapa defenisi PHBS adalah upaya
untuk mewujudkan kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksakan
perilaku hidup bersih dan sehat.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta
pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
1.
Diare
2.
Demam berdarah
3.
Disentri
4.
Hepatitis A
5.
Kolera
6.
Tiphus
7.
Cacingan
8.
Malaria
B. Ciri-Ciri Rumah Sehat
Ada 5 ciri-ciri rumah sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai berikut:
1.
Bahan bangunan
Bahan bangunan terbuat dari lantai
ubin atau semen, dinding terbuat dari tembok, atap rumah terbuat dari genteng
atau seng.
2.
Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak
fungsi yaitu untuk menjaga agar aliran udara dalam rumah tersebut tetap segar,
untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, untuk menjaga agar
ruangan rumah selalu tetap dalam kelembaban yang optimum.
3.
Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya
yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu
banyak.
4.
Luas bangunan rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat
harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut
harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.
5.
Fasilitas-fasilitas dalam rumah sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai
fasilitas-fasilitas yaitu penyediaan air bersih yang cukup, pembuangan tinja,
pembuangan air limbah, pembuangan sampah, fasilitas dapur, ruang berkumpul
keluarga.
C. Indikator Dalam Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
1.
Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan
Pertolongan persalinan pada ibu yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, paramedis lainnya) sebagai penolong
pertama dalam proses lahirnya janin bayi, pemotongan tali pusat dan keluarnya
plasenta.
2.
Bayi diberi ASI Sejak Lahir sampai
berusia 6 bulan
Bayi yang berumur 0-6 bulan yang mendapat
ASI sejak lahir sampai umur 6 bulan tanpa makanan tambahan.
3.
Mempunyai Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan
Setiap pendudukmempunyai jenis
pembiayaan pra-upaya seperti Askes, Jamsostek/Astek, Asuransi
Perusahaan/Kantor, dan Dana Sehat.
4.
Ketersediaan Air Bersih
Sumber air minum rumah tangga yang
berasal dari sumber air dalam kemasan, leding, pompa, sumur terlindung, serta
mata air terlindung minimal berjarak 10 meter dari tempat penampungan kotoran
atau limbah.
5.
Ketersediaaan Jamban --- Rumah tangga
menggunakan jamban leher angsa dengan tangki septik atau lubang penampungan
sebagai pembuangan akhir.
6.
Kesesuaian Luas Lantai Dengan Jumlah
Penghuni
Luas lantai rumah yang ditempati dan
digunakan untuk keperluan sehari- hari dibagi dengan jumlah penghuni minimal 9
m².
7.
Lantai Rumah Bukan Dari Tanah
Lantai rumah yang digunakan dari
permanen atau lantai papan (rumah panggung).
8.
Makan Buah Dan Sayur Setiap Hari
Anggota keluarga yangberumur 15 tahun
keatas mengkonsumsi sayur dan buah dengan perimbangan minimal 2 porsi sayur dan
3 porsi buah atau sebaliknya 3 porsi sayur dan 2 porsi buah selama 7 hari dalam
seminggu.
9.
Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari
Anggota keluarga yang berumur 15
tahun keatas yang melakukan aktivitas seperti olah raga selama 10 menit, setiap
hari minimal 5 hari dalam satu minggu.
10. Tidak Merokok di Dalam Rumah
Anggota keluarga yangberumur 15 tahun
ke atas tidak ada yang merokok didalam rumah setiap hari/kadang-kadang.
D. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
Menurut Ekasari, dkk (2008) Tujuan
perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat sebagai berikut:
1.
Masyarakat mampu mengupayakan
lingkungan sehat
2.
Masyarakat mampu mencegah dan
mangatasi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya
3.
Masyarakat memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada untuk penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatannya.
4.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya
Kesehatan Bersumber Masyarakat untuk pencapaian PHBS di rumah tangga, seperti
penyelenggaraan posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan ibu bersalin
dan sosial ibu bersalin, ambulan desa, kelompok
5.
Pemakaian air dan pembersihan jamban.
E. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Menurut Ekasari, dkk (2008) Manfaat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai berikut:
1.
Setiap rumah tangga meningkat
kesehatannya dan tidak mudah sakit.
2.
Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3.
Produktivitas kerja anggota keluarga
meningkat.
4.
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat
dialihkan untuk pemenuhan gizi keluarga, biaya pendidikan dan modal usaha untuk
peningkatan pendapatan
keluarga.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok
Bahasan : Tanaman
Obat Keluarga (TOGA)
Sub
Pokok Bahasan : Pengertian
TOGA Beserta Cara Pengolahannya
Waktu : 30 menit
Pembawa
Materi : Vivi Asriati
Tempat : Di Masjid Dusun
Manaiman
Sasaran
:
Masyarakat Dusun Manaiman dan Dusun Panamba Barat
A.
Latar
Belakang
Berdasarkan data yang
diperoleh dari dusun kayu mate dan malolo, diketahui bahwa masyarakat di dusun
tersebut masih kurang mengerti tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA)
beserta cara pengolahannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan
pengetahuan tentang tanaman obat keluarga (TOGA)
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat dapat mengetahui pengertian tentang tanaman
obat keluarga (TOGA)
b. Masyarakat dapat mengetahui cara pemanfaatan
tanaman obat keluarga (TOGA)
c. Masyarakat dapat mengetahui tentang cara pengolahan
tanaman obat keluarga (TOGA)
C.
Materi
Terlampir
D.
Metode
Ceramah
dan Tanya jawab
E.
Media
LCD
F.
Susunan
Kegiatan
Tahap
|
waktu
|
Kegiatan penyuluhan
|
Kegiatan peserta
|
metode
|
media
|
Awal
|
5 menit
|
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menyampaikan kontrak waktu
4. Menjelaskan sekilas tentang materi
penyuluhan
|
1.
Menjawab
2.
Memperhatikan
3.
Memperhatikan
4.
Memperhatikan
|
ceramah
|
|
Kerja
|
15 menit
|
1.
Menjelaskan
tentang sanitasi lingkungan
2.
Macam-macam
tanda bahya pada ibu hamil
3.
Cara
pemakain dan penggelolaan obat
tradisional (toga)
|
1.
Memperhatikan
2.
Memperhatikan
3.Memperhatikan
|
Ceramah dan Tanya jawab
Tanya jawab
Tanya jawab
|
LCD
Leafchart
|
Penutup
|
10 menit
|
1.
memberi
kesempatan ibu untuk bertanya
2.
menjawab
pertanyaan
3.
mengajuakan
pertanyaan
4.
mengklasifikasikan
jawaban
5.
menyimpulkan
6.
mengakhiri
pembicaraan
7.
mengucapkan
terimakasih
8.
salam
|
1.
bertanya
2.
memperhatikan
3.
menjawab
4.
memperhatikan
5.
memperhatikan
6.
memperhatikan
7.
menjawab
8.
salam
|
|
LCD
Leafchart
|
G.
Evaluasi
1. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan tanda tanaman obat keluarga (TOGA)
2. bagaimana cara pengolahan dan pemanfaatan tanaman
obat keluarga (TOGA)
H.
Referensi
Buku
“Sehat Dengan Tanaman Obat Indonesia”
(Drs.Koes irianto)
I.
Lampiran Materi
1.
Defenisi
Taman obat keluarga(TOGA)
adalah tanaman hasil budidaya yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga
pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun
ladang yang digunakan khusus untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat (apotek hidup).(Adiputra, 2009)
Toga
adalah singkatan dari Tanaman Obat
keluarga. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di
halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman
yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan
obat-obatan. Kebun Tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya
dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.(Anonymousa, 2012)
2.
Manfaat Tanaman Toga
Pemanfaatan
TOGA: untuk memenuhi keperluan alam bagi
kehidupan, termasuk keperluan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan secara
tradisional (obat). Kenyataan menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber
bahan alami khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam
penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Sejak
terciptanya manusia di permukaan bumi, telah diciptakan pula alam sekitarnya
mulai dari sejak itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya
untuk memenuhi keperluan alam bagi kehidupannya, termasuk keperluan obat-obatan
untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan
bantuan obat-obatan asal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi
masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan bahwa obat yang
berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya
dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.
Pemanfaatan
TOGA yang digunakan untuk pengobatan gangguan kesehatan keluarga menurut gejala
umum adalah:
a.
Demam panas
b. Batuk
c. Sakit perut
d.
Gatal-gatal
3.
Fungsi Tanaman Toga
Salah satu fungsi Toga adalah
sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan
masyarakat yang antara lain meliputi:
1. Upaya preventif (pencegahan)
2. Upaya promotif (meningkatkan/menjaga
kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
selain itu juga berfungsi untuk
Sarana
untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang
dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya
lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.
1) Sarana untuk pelestarian alam.
2) Pelestarian tanaman bermanfaat,
Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya
pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama
tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.
3) Penghijauan.
4) Untuk menghijaukan bukit-bukit yang
saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman
tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung,
pohon trengguli dan lain-lain.
5) Sarana untuk pemerataan pendapatan.
6) Toga disamping berfungsi sebagai
sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai
sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.
7) Sarana keindahan.
Dengan
adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan
keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan
keindahan diperlukan perawatan terhadap(Lilis, 2009).
4.
Jenis-Jenis Tanaman Untuk TOGA
Jenis
tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis
tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a.
Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan
tanaman obat.
b. Jenis
tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.
c. Jenis
tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman.
d. Jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan
bumbu masak
e. Jenis
tanaman yang hampir punah
f.
Jenis tanaman yang masih liar
g.
Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku
pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan
rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.
5.
Petunjuk Penggunaan Tanaman Obat
Dalam
menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga
hasil pengobatan yang maksima. Bacalah dengan seksama semua petunjuk seputar
timbuhan obat di bawah ini.
6.
Waktu Pengumpulan
Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan
obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat.
Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.
a.
Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum
buah menjadi masak.
b.
Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
c.
Buah dipetik dalam keadaan masak.
d.
Biji dikumpulkan dari buah yan g masak sempurna.
e.
Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis
(bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.
FOTO-FOTO
KEGIATAN
Persiapan kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD) I di rumah Kepala Dusun Panamba Barat
Proses pembuatan sovenir untuk murid
yang bisa memperagakan cara cuci tangan dan sikat gigi
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) I di
rumah Kepala Dusun Panamba Barat
Penyuluhan
Kesehatan di sekolah SDI Mana Iman
BAKSOS di halaman Masjid Al-Muflihun
Dusun Mana Iman
Isra
Mi’raj di Masjid Al-Muflihun Dusun Mana Iman
Penyuluhan
Kesehatan di Masjid Al-
Muflihun
Dusun Mana Iman
Proses
pembuatan kebunTOGA
Proses
pembuatan pagar kebun TOGA
Kunjungan
pada anak Post op Hidrocepalus di Dusun Panamba Barat
Penyuluhan
Kesehatan di sekolah DMK Budi Mulia Kalukku
Proses pendataan
Proses tabulasi data
Kunjungan ke Klien ibu hamil
Sirkum Massal
Kerja bakti di halaman rumah Kepala
Dusun Panamba Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar